Wednesday, December 30, 2009

MACAM-MACAM POSISI PASIEN PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI BESERTA PENGERTIANNYA

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Teknik Radiografi Dasar (TRD) merupakan salah satu mata kuliah profesi yang amat penting bagi mahasiswa tingkat pertama di Akademi Teknik Radiodiagnostik Dan Radiotherapi (ATRO) Bali. Karena selain merupakan ilmu dasar bagi mahasiswa untuk menempuh perkuliahan tingkat Diploma selama kurang lebih tiga tahun untuk memperoleh gelar Ahli Madya Radiografi (Amd. Rad) atau lebih dikenal dengan sebutan Radiografer, teknik radiografi dasar juga memegang peranan penting dalam aplikasinya nanti di dunia kerja bagi seorang radiografer. Maka dari itu diharapkan agar setiap mahasiswa dapat dengan sungguh-sungguh mempelajari serta menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan khususnya teknik radiografi dasar ke dalam masyarakat sesuai dengan “Tri Dharma Perguruan Tinggi”, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

1.2 Tujuan

Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini maka dapat disimpulkan tujuan penulisan makalah ini menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus.

1.2.1 Tujuan Umum

  1. Mahasiswa memperoleh penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar serta berbagai istilah dalam keterlibatannya nanti setelah menjadi radiografer di dalam dunia radiogarafi.
  2. Agar mahasiswa memiliki bekal dasar untuk menyelesaikan mata kuliah lainnya di dalam mengikuti perkuliahan pada tingkat berikutnya.
  3. Mempererat hubungan antara mahasiswa dengan dosen pengajar maupun dosen pembimbing utamanya di dalam pembahasan materi-materi pada saat proses belajar mengajar.

1.2.2 Tujuan Khusus

  1. Mengetahui prinsip-prinsip dasar pemeriksaan radiografi di dalam tuajuannya unatuk menegakan diagnosa.
  2. Agar mahasisawa lebih paham dan terbiasa dengan berbagai istilah-istilah, baik istilah dalam pemposisian pasien, istilah-istilah bagian tubuh, proyeksi, posisi radiografi, proteksi radiasi dan hal penting lainnya dalam dunia radiografer.
  3. Mahasiswa dapat dengan baik dan benar mempraktekan berbagai pemposisian radiografi dan dapat menerapkannya nanti di dalam dunia kerja sebagai seorang radiografer.


BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Teknik Radiografi

Teknik Radiografi ialah cabang ilmu radiologi yang mempelajari bagaimana tata cara pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambaran bagian anatomi tubuh untuk menegakkan diagnosa.

2.2 Perbedaan Radiografi dengan Fotografi

Jika dilihat dari beberapa aspek maka dapat disimpulkan beberapa perbedaan antara radiografi dengan fotografi yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :


Fotografi

Radiografi

Sumber sinar

Sinar Biasa

Sinar-X

Proses Pembentukan Gambar

Menggunakan lensa untuk menangkap cahaya yang dipantulkan objek, kemudian diteruskan ke film

Sinar-X menembus objek kemudian ditangkap oleh film yg terdapat dalam kaset

Peralatan

Lebih sederhana

Lebih besar & relatif lebih rumit

Hasil Gambar

Gambar Positif

Gambar negatif

Biaya

Relatif lebih murah

Jauh lebih mahal

Tabel 1. Perbedaan Fotografi dengan Radiografi


2.3 Indikasi Pemeriksaan Radiografi

Yakni beberapa indikasi atau tujuan umum dilakukannya pemeriksaan radiografi untuk menegakkan diagnosa, antara lain :

  • Fracture /Ruda Paksa (patah tulang)
  • Dislokasi/Luksasi (pergeseran sendi)
  • Corpus Alienum (untuk mengetahui adanya benda asing)
  • Kelainan patologis (mengetahui kelainan akibat penyakit)

2.4 Persiapan Pemeriksaan

Secara garis besar persiapan pemeriksaan radiografi dapat dibagi dua yakni :


a. Persiapan Pasien

Beberapa persiapan yang perlu dilakukan terhadap pasien antara lain :

  • Melepaskan benda-benda logam yang dikenakan pasien di daerah yang akan diperiksa seperti :jam tangan, perhiasan-perhiasan logam agar tidak merusak gambar radiografi.
  • Mempersilahkan pasien untuk mengganti pakaian yang dikenakan dengan baju khusus yang telah dipersiapkan sebelumnya.

b. Persiapan Alat

Persiapan pada alat atau bahan yang akan digunakan pada saat pemeriksaan radiografi antara lain :

  • Pesawat sinar-X (faktor eksposisi : kV, mA, S dan kondisi pesawat)
  • Kaset dan film yang sesuai dengan daerah yang akan diperiksa(kaset untuk melindungi film dari cahaya, film untuk menangkap bayangan obyek)
  • Marker (pemberi tanda R :right, L :left)
  • Alat fiksasi (mencegah pergerakan objek seperti : sand bag, spoon, dsb)
  • Load pembagi (pembagi/pembatas film).


2.5 Posisi Pasien dan Posisi Obyek

Posisi pasien adalah posisi pasien secara keseluruhan pada saat dilakukan pemotretan

Posisi obyek adalah obyek pada sebagian tubuh pasien yang perlu diatur pada saat pemotretan



BAB III

BERBAGAI PENGERTIAN DALAM RADIOGRAFI

3.1 Istilah-Istilah Bagian Tubuh

Beberapa istilah-istilah bagian anatomi tubuh yang dikenal dalam radiografi antara lain:


  • Anterior atau Ventral : yakni bagian depan daripada tubuh
  • Posterior atau dorsal : yakni bagian belakang/punggung bagian tubuh
  • Cranial, cephalic, dan superior : yakni bagian yang mengarah ke kepala
  • Caudal, caudada, atau inferior : yakni bagian tubuh yang jauh dari kepala
  • Central : yakni bagian pusat tubuh
  • Distal : yakni bagian yang jauh dari pusat tubuh
  • Contralateral : yakni bagian yang berlawanan dengan bagian tubuh lainnya
  • Lateral : yakni sisi samping tubuh
  • Medial atau mesial : yaakni bagian tengah tubuh
  • Deep : yakni bagian yang jauh dari permukaan tubuh
  • Superficial : yakni daerah atau bagian yang dekat dengan permukaan kulit (bag. Permukaan)
  • External : yakni bagian luar daripada tubuh
  • Internal : yakni bagian dalam daripada tubuh
  • Dextra : yakni bagian kanan tubuh
  • Sinistra : yakni bagian kiri tubuh
  • Ipsilateral : yakni bagian tubuhyang sama dengan bagian tubuh lainnya
  • Peripheral : yakni bagian yang dekat dengan permukaan, tepi atau diluar bagian tubuh (bagian tepi tubuh)
  • Palmar : Telapak tangan (ke arah palmaris manus/anggota gerak bawah)
  • Plantar : Telapak kaki (ke arah plantar pedis/anggota gerak bawah)
  • Proximal : yakni bagian yang dekat dengan pusat tubuh/mendekati tubuh (awal)
  • Asenden : yakni bagian yang naik dari tubuh
  • Desenden : yakni bagian yang lurus
  • Ulnar : ke arah ulna
  • Radial : ke arah radius
  • Tibial : ke arah tibia
  • Fibular : ke arah fibula
  • Parietal : yakni selaput bagian dalam
  • Transversal : yakni arah melintang
  • Longitudinal : yakni arah membujur
  • dll.



3.2 Istilah-Istilah Dalam Posisi Radiografi

Beberapa istilah penting dalam pemposisian pemeriksaan radiografi antara lain :

  • Upright : yakni berdiri tegak atau searah dengan garis vertical
  • Recumbent : yakni tidur dengan beberapa posisi (berbaring secara umum), antara lain :

Supine (dorsal recumbent) : tidur terlentang.

Prone (ventral recumbent) : tidur telungkup.

Lateral decubitus : tidur dengan sisi lateral menempel pada meja.

Fowler : tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki (bagian bawah tubuh).

Trendelenburg : tidur dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala (bagian atas tubuh).

Lithotomy : posisi supine (terlentang) dengan lutut flexi rotasi external (seperti posisi persalinan).

Sim's Position : tidur dengan posisi setengah berbaring.

  • Flexio : gerakan melipat/membengkokkan sendi.
  • Extensio : gerakan membuka sendi/meluruskan kembali sendi.
  • Sirkum Diksio : gerakan sirkulasi (pergerakan gabungan flexi, ekstensio)
  • Roatasio : gerakan memutar sendi
  • Endorotasi : gerakan memutar sendi ke dalam.
  • Eksorotasi : gerakan memutar sendi ke luar.
  • Adduksi : gerakan merapat ke tubuh.
  • Abduksi : gerakan menjauhi tubuh.
  • Inspirasi : gerakan menarik nafas.
  • Ekspirasi : gerakan mengeluarkan nafas.



1 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah mampir. Silahkan berikan komentar anda. Salam.