Wednesday, November 17, 2010

Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala

A. Indikasi Pemeriksaan (Bontrager, 2001)
  1. Tumor,massa dan lesi
  2. Metastase otak
  3. Perdarahan intra cranial 
  4. Aneurisma
  5. Abses
  6. Atrophy otak
  7. Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)
  8. Kelainan congenital
B. Persiapan pemeriksaan
a. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksui-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Benda aksesoris seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-anting, penjempit rambut, dan alat bantu pendengaran harus dilepas terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan karena akan menyebabkan artefak.Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi
selimut (Brooker, 1986)
b. Persiapan alat dan bahanAlat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan kepala dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Peralatan steril :
  • Alat-alat suntik
  • Spuit.
  • Kassa dan kapas 
  • Alkohol
2. Peralatan non-steril
  • Pesawat CT-Scan
  • Media kontras 
  • Tabung oksigen
c. Persiapan Media kontras dan obat-obatanDalam pemeriksaan CT-scan kepala pediatrik di butuhkan media kontras nonionik karena untuk menekan reaksi terhadap media kontras seperti pusing, mual dan muntah serta obat anastesi jika diperlukan. Media kontras digunakan agar struktur-struktur anatomi tubuh seperti pembuluh darah dan orga-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan jelas. Selain itu dengan penggunaan media kontras maka dapat menampakan adanya kelainan-kelainan dalam tubuh seperti adanya tumor.Teknik injeksi secara Intra Vena ( Seeram, 2001 )
  1. Jenis media kontras : omnipaque, visipaque
  2. Volume pemakaian : 2 – 3 mm/kg, maksimal 150 m
  3. Injeksi rate : 1 – 3 mm/sec
C. Teknik Pemeriksaan
  • Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry.
  • Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletkkan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difikasasi dengan sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien ( Nesseth, 2000 ).
  •   Scan Parameter
    1. Scanogram : kepala lateral
    2. Range : range I dari basis cranii sampai pars petrosum dan range II dari pars petrosum sampai verteks.
    3. Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm ( range II )
    4. FOV : 24 cm
    5. Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar kecilnya sudut yang terbentuk oleh orbito meatal line dengan garis vertical.
    6. kV : 120
    7. mA : 250
    8. Reconstruksion Algorithma : soft tissue
    9. Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial ); 110-160 HU ( otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU ( tulang )
    10. Window Level : 40-45 HU ( otak supratentorial ); 30-40 HU ( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang )
  • Foto sebelum dan sesudah pemasukkan media kontras
    • Secara umum pemeriksaan CT-scan kepala membutuhkan 6-10 irisan axial. Namun ukuran tersebut dapat bervariasi tergantung keperluan diagnosa. Untuk kasus seperti tumor maka jumlah irisan akan mencapai dua kalinya karena harus dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras. Tujuan dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras adalah agar dapat membedakan dengan jelas apakah organ tersebut mengalami kelainan atau tidak.
  • Gambar yang dihasilkan dalam pemeriksaan CT-scan kepala pada umumnya:
    • Potongan Axial I 
      • Merupakan bagian paling superior dari otak yang disebut hemisphere. Kriteria gambarnya adalah tampak :


    a. Bagian anterior sinus superior sagital
    b. Centrum semi ovale (yang berisi materi cerebrum)
    c. Fissura longitudinal (bagian dari falks cerebri) 
    d. Sulcus 
    e. Gyrus  
    f. Bagian posterior sinus superior sagital
      • Potongan Axial IV
        • Merupakan irisan axial yang ke empat yang disebut tingkat medial ventrikel. Criteria gambarnya tampak :

      a. Anterior corpus collosum
      b. Anterior horn dari ventrikel lateral kiri
      c. Nucleus caudate
      d. Thalamus
      e. Ventrikel tiga
      f. Kelenjar pineal (agak sedikit mengalami kalsifikasi) 
      g. Posterior horn dari ventrikel lateral kiri
        • Potongan Axial V
          • Menggambarkan jaringan otak dalam ventrikel medial tiga. Kriteria gambar yang tampak :

        a. Anterior corpus collosum
        b. Anterior horn ventrikel lateral kiri
        c. Ventrikel tiga
        d. Kelenjar pineal
        e. Protuberantia occipital interna
          • Potongan Axial VII
            • Irisan ke tujuh merupakan penggambaran jaringan dari bidang orbita. Struktur dalam irisan ini sulit untuk ditampakkan dengan baik dalam CT-scan. Modifikasi-modifikasi sudut posisi kepala dilakukan untuk mendapatkan gambarannya adalah tampak :
           
          a. Bola mata / occular bulb
          b. Nervus optic kanan
          c. Optic chiasma
          d. Lobus temporal
          e. Otak tengah
          f. Cerebellum
          g. Lobus oksipitalis
          h. Air cell mastoid 
          i. Sinus ethmoid dan atau sinus sphenoid

          3 komentar:

          klo dtambah kasih contoh filming nya cakep deh kk,,, thx..

          kakak apakah ini sama kyak brain mapping kak?

          Post a Comment

          Terimakasih telah mampir. Silahkan berikan komentar anda. Salam.