Thursday, February 25, 2010

Teknik Radiografi Oesophagogram (Barium Swallow)

1. Anatomi

Oesophagus terletak di belakang trakea, terbentang dari laringopharynx s/d lambung. Panjangnya 10 inch, diameter ¾ inc.
2. Definisi 
Teknik Pemeriksaan Radiografi khusus untuk melihat oesophagus dan pharynx dengan menggunakan media kontras positif.
3. Tujuan 
Mengetahui kelainan fungsi dan anatomi pada oesophagus dan pharynx.
4. Indikasi 
  • Achalasia ( penurunan pergerakan peristaltic 2/3 distal oesophagus)
  • Anatomic Anomalies
  • Foreign Bodies ( bolus of food , metallic object, fish bone)
  • Carcinoma
  • Dysphagia
  • Esophagitis
  • Refluks
  • Spasme oesophagus.
5. Kontraindikasi 
  • Jarang ditemukan karena menggunakan BaSO4
  • Adanya komplikasi perforasi pada oesophagus yang tidak diketahui sebelumnya
 6. Persiapan Pasien 
  • Tidak ada persiapan khusus, kecuali dilanjutkan untuk pemeriksaan Maag dan Duodenum
  • Berikan penjelasan pada pasien
7. Persiapan Alat & Bahan 
  • Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
  • Baju Pasien
  • Gonad Shield
  • Kaset + film ukuran 30 x 40 cm
  • Grid 
  • X-Ray marker 
  • Tissue / Kertas pembersih
  • Bahan kontras
  • Air Masak
  • Sendok / Straw ( pipet )
8. Teknik Pemeriksaan 
Proyeksi AP/PA,Lateral, RAO dan LAO (yang paling sering digunakan proyeksi AP,Lateral dan RAO )
  • Proyeksi AP/PA 
    • Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
    • Faktor teknik :
      • Film 30 x 40 cm memanjang
      • Moving / Stationary Grid
      • Shielding : region pelvic
      • Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1 
      • Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
    • Posisi Pasien : Recumbent / erect
    • Posisi Object : 
      • MSP pada pertengahan meja / kaset
      • Shoulder dan hip tidak ada rotasi
      • Tangan kanan memegang gelas barium Tepi atas film 5 cm di atas shoulder
    • CR : Tegak lurus terhadap kaset
    • CP : pada MSP, 2,5 cm inferior angulus sternum (T5-6 ) / 7,5 cm inferior jugular notch
    • FFD : 100 cm
    • Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
    • Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium 
      • Catatan :
      • Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
      • Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
    • Kriteria radiograf :
      • Struktur : Oesophagus terisi barium
      • Posisi : Tidak ada rotasi dari pasien (Sternoclavicular joint simetris )
      • Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
      • Faktor eksposi :
        • Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus superimposed dengan th-vertebrae
        • Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.

  • Proyeksi Lateral 
    • Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
    • Faktor teknik : 
      • Film 30 x 40 cm memanjang 
      • Moving / Stationary Grid 
      • Shielding : region pelvic
      • Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
      • Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1 
    • Posisi Pasien : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik )
    • Posisi Objek :
      • Atur kedua tangan pasien di depan kepala saling superposisi, elbow flexi 
      • Mid coronal plane pada garis tengah meja / kaset. 
      • Shoulder dan hip diatur true lateral, lutut flexi untuk fiksasi.
      • Tangan kanan memegang gelas barium 
      • Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
    • CR : Tegak lurus terhadap kaset
    • CP : pada pertengahan kaset setinggi T 5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
    • FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
    • Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
    • Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium
      • Catatan : 
        • Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
        • Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
    • Kriteria radiograf :
      • Struktur : Oesophagus terisi bariumterlihat diantara C.Vertebral dan jantung
      • Posisi :
        • True lateral ditunjukan dari superposisi kosta Posterior.
        • Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus
        • Oesophagus terisi media kontras. 
      • Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
      • Faktor eksposi : 
        • Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras.
        • Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.

  • Proyeksi  RAO (Right Anterior Oblique) 
    • Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
    • Faktor teknik :
      • Film 30 x 40 cm memanjang
      • Moving / Stationary Grid
      • Shielding : region pelvic
      • Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
      • Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
    • Posisi Pasien : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik)
    • Posisi Objek :
      • Rotasi 35 – 40 derajat dari posisi prone dengan sisi kanan depan tubuh menempel meja / film.
      • Tangan kanan di belakang tubuh, tangan kiri flexi di depan kepala pasien, memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
      • Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
      • Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
    • CR : Tegak lurus terhadap kaset
    • CP : pada pertengahan kaset setinggi T 5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
    • FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
    • Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
    • Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium 
      • Catatan : 
        • Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
        • Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan sedotan langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
    • Kriteria radiograf :
      • Struktur : Oesophagus terisi bariumterlihat diantara C.Vertebral dan jantung ( RAO menunjukan gambaran lebih jelas antara vertebrae dan jantung dibandingkan LAO )
      • Posisi :
        • Rotasi yang cukup akan menampakkan oesophagus diantara C. Vert. & Jantung, jika oesophagus superimposed diatas spina, rotasi perlu ditambah.
        • Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus
        • Oesophagus terisi media kontras.
      • Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
      • Faktor eksposi :
        • Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras.
        • Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.
  • Proyeksi LAO (Left Anterior Oblique)
    • Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
    • Faktor teknik :
      • Film 30 x 40 cm memanjang
      • Moving / Stationary Grid
      • Shielding : region pelvic
      • Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
      • Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1 
    •  PP : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik )
    • Posisi Objek :
      • Rotasi 35 – 40 derajat dari posisi PA dengan sisi kiri depan tubuh menempel meja / film
      • Tangan kiri di belakang tubuh, tangan kanan flexi di depan kepala pasien, memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
      • Lutut kanan flexi untuk tumpuan.
      • Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja 
      • Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
    • CR : Tegak lurus terhadap kaset
    • CP : pada pertengahan kaset setinggi T5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
    • FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
    • Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
    • Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium 
      • Catatan : 
        • Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose 
        • Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan sedotan langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
    • Kriteria radiograf :
      • Struktur : Oesophagus terisi barium terlihat diantara sekitar hilus paru dan C.Vertebral
      • Posisi : Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus, esophagus terisi media kontras.
      • Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
      • Faktor eksposi :
        • Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras, menembus bayangan jantung.
        • Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.

    2 komentar:

    Kenapa ffd recumbent dan erect berbeda?

    Saya pernah membaca pada isla salah seorg pasien jika pemeriksaan ini memerlukan persiapan khusus seperti puasa, apakah itu benar? Dan mengapa?

    Post a Comment

    Terimakasih telah mampir. Silahkan berikan komentar anda. Salam.