SELAMAT DATANG DI CATATAN RADIOGRAF !

Selamat datang di blog "Catatan Radiograf", perkenalkan nama saya Ajunk Artawijaya creator dari blog sederhana yang sedang anda kunjungi saat ini. Semoga segala artikel di blog ini dapat bermanfaat. Enjoy !

APA ITU CATATAN RADIOGRAF ?

Semua artikel di blog ini berhubungan dengan dunia medis pada umumnya dan dunia pencitraan radiologi pada khususnya. Dimulai dari sejarah penemuan sinar-x hingga berbagai teknik pemeriksaan radiologi dalam dunia medis.

KONVENSIONAL RADIOGRAFI

Pemanfaatan sinar-x dalam dunia pencitraan medis secara konvensional dengan tujuan mendiagnosa kelainan dari pada organ atau struktur anatomis tubuh manusia untuk kemudian dilakukan terapi lebih lanjut..

COMPUTED TOMOGRAPHY SCANNING (CT-SCAN)

CT Scan merupakan penggabungan teknologi komputer dan pemanfaatan radiasi sinar-x dalam pencitrran medis dengan memvisualisasikan organ atau jaringan tubuh manusia dalam bentuk potongan irisan (slice) baik axial, coronal, dsb.

MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

Modalitas pencitraan medis dengan memanfaatkan gelombang resonansi magnetic untuk memvisualisasikan organ atau jaringan tubuh manusia tanpa menggunakan energi radiasi sinar-x.

ULTRASONOGRAPHY (USG)

Bentuk lain pencitraan medis dengan memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi (ultrasound) guna memvisualisasikan organ atau jaringan tubuh manusia tanpa menggunakan energi radiasi sinar-x.

Sunday, December 26, 2010

Teknik Pemeriksaan Temporal Mandibula Joint (TMJ)

1. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan temporal mandibula joint (TMJ) adalah suatu pemeriksaan secara radiologis dari persendian antara temporal dan mandibula, yang dilakukan dengan proyeksi AP Axial atau Inferosuperior Transfacial. 
3. Persiapan Alat
  • Pesawat roentgen siap pakai
  • Kaset sesuai dengan ukuran
  • Marker
  • Baju pasien 
  • Gonad shield
  • Apron 
4. Teknik Pemeriksaan
1. Proyeksi AP Axial 
a. Persiapan alat dan bahan : 
  1. Film dan kaset 18 x 24 cm 
  2. Pesawat sinar X 
  3. Marker 
  4. Alat fiksasi 

Wednesday, December 1, 2010

Teknik Pemeriksaan CT-Scan Thorax

A. Pengertian 
Teknik pemeriksaan CT-SCAN thorax adalah teknik pemeriksaan secara radiologi untuk mendapatkan informasi anatomis irisan crossectional atau penampang aksial thorax. 

B. Indikasi Pemeriksaan 
  • Tumor, massa 
  • Aneurisma 
  • Abses 
  • Lesi pada hilus atau mediastinal 

C. Persiapan Pemeriksaan (Rasad, S, 2000) 

1. Persiapan Pasien 

Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas. Penderita melepaskan aksesoris seperti kalung, bra dan mengganti baju dengan baju khusus pasien supaya tidak menyebabkan timbulnya artefak. 

2. Persiapan alat dan bahan 

Alat dan bahan untuk pemeriksaan CT-Scan thorax diantaranya: 
  • Pesawat CT-Scan 
  • Tabung oksigen

Teknik Pemeriksaan CT-Scan Mastoid

Semoga bermanfaat gan walau cuma seiprit..cekidot...

A. Pengertian 
CT Mastoid merupakan pemeriksaan radiologi guna mendapatkan gambaran cross sectional anatomi bagian mastoid.

B. Persiapan alat dan bahan 
  • Unit pesawat CT-Scan 
    • Karakteristik pesawat CT-Scan yang digunakan 
    • Waktu Scan : 0,8 – 1,5 
    • Arus tabung : 60 – 300 mA 
  • Selimut 
  • Head clem 
  • Oksigen 

C. Persiapan pasien 
Tidak ada persiapan khusus bagi pasien,hanya saja assesoris di daerah kepala (gigi palsu, anting, penjepit rambut dan lain-lain) yang menempel pada obyek disingkirkan agar tidak menimbulkan bayangan artefact.Kemudian pasien dan atau keluarga pasien diberi penerangan mengenai tujuan dan prosedur pemerikssaan sampai dengan memahami manfaat dan resiko pemeriksaan yang akan dilakukan .Apabila memungkinkan pasien diingatkan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pemeriksaan berlangsung (bergerak).
D. Teknik Pemeriksaan 
Potongan Axial 
  1. Posisi pasien : Pasien tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan kepala diatur sedemikian rupa sehingga simetris berada pada pertengahan gantry. 
  2. Posisi objek : Kepala hiper extensi

Wednesday, November 17, 2010

Teknik Pemeriksaan CT-Scan Sinus Paranasal

A. Pengertian
Teknik pemeriksaan CT-Scan SPN merupakan pemeriksaan radiologi untuk mendapatkan gambaran irisan dari sinus paranasal baik secara aksial maupun coronal. CT-Scan SPN memberikan tampilan yang memuaskan atas sinus dan dapat menilai opasitas, penyebab, dan jenis kelainan dari sinus. CT-Scan SPN baik dalam memperlihatkan dekstruksi tulang dan mempunyai peranan penting dalam perencanaan terapi serta menilai respon terhadap radioterapi. Hal-hal tersebut merupakan kelebihan CT-Scan SPN dibandingkan dengan foto polos SPN biasa (Amstrong, 1989). 
B. Indikasi Pemeriksaan 
  • Sespect mass, lesi atau tumor (Bontrager, 2001)
  • Infeksi atau alergi 
    • Udara dalam sinus digantikan oleh cairan/ mukosa yang menebal hebat atau kombinasi keduanya (Amstrong, 1989). 
  • Mukokel
    • Merupakan sinus yang mengalami obstruksi. CT-Scan SPN jelas memperlihatkan ukuran dan luas mukokel (Amstrong, 1989).
  • Karsinoma sinus atau rongga hidung
    • CT-Scan SPN baik dalam menampakkan

Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala

A. Indikasi Pemeriksaan (Bontrager, 2001)
  1. Tumor,massa dan lesi
  2. Metastase otak
  3. Perdarahan intra cranial 
  4. Aneurisma
  5. Abses
  6. Atrophy otak
  7. Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)
  8. Kelainan congenital
B. Persiapan pemeriksaan
a. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksui-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Benda aksesoris seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-anting, penjempit rambut, dan alat bantu pendengaran harus dilepas terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan karena akan menyebabkan artefak.Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi

Tuesday, November 16, 2010

Dasar-Dasar Pencitraan MRI

A. PENDAHULUAN
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada  banyak parameter. Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan   coronal,  sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila  pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil  tubuh  manusia  akan tampak jelas, sehingga  anatomi dan patologi  jaringan tubuh dapat  dievaluasi secara teliti.
Magnetic Resonance Imaging yang disingkat dengan MRI adalah suatu alat diagnostik mutahir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X ataupun bahan radioaktif.
Hasil pemeriksaan MRI adalah berupa rekaman gambar potongan penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Beberapa faktor kelebihan yang dimilikinya, terutama kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak.
Teknik penggambaran MRI relatif kompleks karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan parameter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dieva

Sekilas Mengenai Dasar-Dasar CT-Scan

A. Dasar-Dasar CT-Scan
CT-Scan adalah suatu pencitraan radiodiagnostik yang dapat menghasilkan gambar dan irisan atau bidang tertentu tubuh pasien dan memberi informasi diolah komputer sintesa dari sinar –x dengan data yang ditampilkan pada video display. CT-Scan diperkenalkan pertama kali pada kongres tahunan di British Institute Radiology bulan April 1972, oleh seorang ilmuwan senior bernama G.N Hounsfield yang bekerja untuk EMI Limited di Middilesex Inggris. CT Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar-x, komputer dan televisi sehingga mampu menampilkan gambar anatomi tubuh bagian dalam manusia dalam bentuk irisan atau slice ( Rasad : 1992)
B. Perkembangan CT-Scan
1. CT-Scan generasi pertama
Prinsip kerja Scanner CT-Scan generasi pertama ialah menggunakan pancaran berkas sinar –x berbentuk pensil yang diterima oleh salah satu atau dua detektor. Waktu yang dibutuhkan untuk 1 slice dengan rotasi tabung sinar-x dan detektor sebesar 180° adalah seki

Sunday, November 14, 2010

Teknik Pemeriksaan CT – Scan Kepala Pada Anak

Setelah lama kaga posting karena ksibukan kuliah dsb, berikut ane posting sedikit gan pembahasan mengenai CT-Scan Kepala pada Anak,,semoga bermanfaat deh..biarpun sedikit..yang penting ikhlas.. 

A. Indikasi Pemeriksaan 
  • Penyakit bawaan (kelainan congenital) 
  • Kejang 
  • Peredaran darah yang tidak normal 
  • Tumor 
  • Inflamasi 
  • Kelainan pada sumsum tulang belakang (system saraf) 
B. Persiapan pemeriksaan 
1. Persiapan pasien 
Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, terlebih dahulu suhu badan dari bayi/anak diukur, biasanya digunakan obat sedatif (penenang), menggunakan pangganjal dari spon yang halus diletakkan di bawah kepala sebagai immobolisasi, serta meeelepsakan benda-benda asesoris yang mengandung logam, karena akan menyebabkan artefak.

Thursday, October 14, 2010

Teknik Pemeriksaan CT-Scan Columna Vertebra Lumbal

Cekidot langsung aja gan..
A. Pengertian
Teknik pemeriksaan CT-Scan Columna vertebra lumbal adalah teknik pemeriksaan secara radiologi untuk mendapatkan informasi anatomi irisan melintang vertebra lumbal yang diolah dengan menggunakan teknologi computer.
B. Indikasi Patologis 
  1. Lesi pada vertebra lumbal 
  2. Ligamentum flavum 
  3. Destruksi 
  4. Kelainan di facet joint. 

C. Persiapan pemeriksaan
Tidak ada persiapan khusus pada pasien, hanya saja intruksi-intruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas. Untuk kenyamanan pasien, mengingat pemeriksaan dilakukan diruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut. Baju yang dikenakan pasien diganti dengan baju khusus pasien agar tidak menyebabkan timbulnya artefak. 
D. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan untuk pemeriksaan CT-Scan Columna Vertebra Lumbal yaitu : 
  1. Pesawat CT-Scan
  2. Apron 
  3. Tabung oksigen 
  4. Selimut 
  5. Standar infus 

E. Teknik Pemeriksaan 
  • Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan batas atas objek pada Processus xypoideus, pasien diberi immobilisasi band agar pasien tidak bergerak. 
  • Posisi obyek : Mid Sagital Plane (MSP) tubuh pasien ditempatkan tepat ditengah meja pemeriksaan. Kedua tangan dite

Thursday, September 2, 2010

Teknik Radiografi Fistulography

PENGERTIAN
Pemeriksaan radiologi dengan memasukkan Media Kontras pada hollow organ (gastrointestinal tract, bladder) atau tubular structures (bile ducts, ureter). 
Indikasi fistulografi ialah untuk menampakkan kerusakan atau luka yang diakibatkan oleh postoperative misal : pada bile duct dan ureter 
Fistulous tracks dapat terbentuk dari infection, inflammatory atau tumour lesions serta dari permukaan skin (abscesses, osteomyelitis). 
Fistulous track dapat ditampakkan dengan memasukkan blunt needle atau small catheter ke dalam mouth of the fistula
Umumnya digunakan water-soluble contrast medium seperti barium dapat digunakan pada gastrointestinal tract.
DEFINISI FISTULA
Fistula ialah saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ bagian dalam tubuh yang secara normal tidak berhubungan, atau menghubungkan organ-organ bagian dalam dengan permukaan tubuh bagian luar,   dapat pula diartikan sebagai abnormal connection atau passageway antara 2 organ epithelium-lined atau vessel yang secara normal tidak berhubungan.
LOKASI FISTULA
Biasanya fistula ditemukan pada:

Thursday, August 26, 2010

Sekilas Tentang CTR (Cardio Thoracic Ratio)

Pada pemeriksaan radiologi khususnya Thorax, kadang-kadang ditemukan dimana ukuran bayangan jantung terlihat lebih besar dari biasanya. 
Meskipun terlihat lebih besar dari biasanya, kita tidak bisa langsung mengatakan bahwa jantung tersebut mengalami pembesaran atau biasa disebut Cardiomegally. Untuk menentukan apakah jantung tersebut mengalami pembesaran, maka diperlukan sebuah perhitungan yang disebut dengan Cardiothoracic Ratio
Sebelum lanjut melangkah berikut sedikit diulas mengenai anatomi jantung manusia
ANATOMI JANTUNG
Jantung adalah pusat dari sistem kardiovaskuler yang terletak dalam rongga dada diantara 2 paru.
Jantung dilapisi oleh sebuah kantung yang disebut perikardium (kantong fibroserosa), fungsinya adalah membatasi pergerakan jantung dan menyediakan pelumas. Perikardium terletak dalam mediastinum medius, posterior terhadap corpus sterni dan kartilago costae II sampai VI.
Ruang-ruang jantung → dibagi oleh septum vertikal menjadi empat bagian atrium dextra, atrium sinistra, ventrikel dextra dan ventrikel sinistra. 
Batas jantung
- Batas kanan oleh atrium kanan
- Batas kiri oleh auricula sinistra
- Bawah oleh ventrikel sinistra

TEKNIK PERHITUNGAN CTR
Setelah foto thorax PA sudah jadi, maka untuk membuat perhitungan CTR nya kita harus membuat garis-garis yang akan membantu kita dalam perhitungan CTR ini.

Teknik Radiografi Pada Kasus Atresia Ani

Definisi Atresia Ani
  • Atresia : tidak ada lubang ditempat yang seharusnya berlubang baik karena cacat bawaan maupun terjadi kemudian.
  • Ani dari kata anus yang berarti lubang pelepasan atau dubur.
  • Atresia ani: kelainan tidak adanya lubang pelepasan pada daerah dubur(anus) yang sifatnya bawaan atau muncul kemudian.
Patologi
Atresia ani di klasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria antara lain :
1. Menurut Berdon, membagi atresia ani berdasarkan tinggi rendahnya kelainan, yakni :
a. atresia ani letak tinggi : bagian distal rectum berakhir di atas muskulus levator ani (> 1,5cm dengan kulit luar)
b. Atresia ani letak rendah: distal rectum melewati musculus levator ani ( jarak <1,5cm dari kulit luar).
2. Menurut Stephen, membagi atresia ani berdasarkan pada garis pubococcygeal. 
a. Atresia ani letak tinggi : bagian distal rectum terletak di atas garis pubococcygeal.
b. Atresia ani letak rendah: bila bagian distal rectum terletak di bawah garis pubococcygeal.
3. Ladd dan Gross, membagi menjadi 4 type jenis atresia ani
a. Stenosis ani : anus dan rectum ada tetapi menyempit.
b. Imperforatus anus: anus berupa membran.

Teknik Radiografi Stereoradiography


DEFINISI
Secara etiologi :

  • Stereo = dimensi pandang
  • Radio = Radiasi sinar-X
  • Grafi = gambaran
Pengertian : Suatu teknik radiografi untuk menghasilkan bayangan 3 (tiga) dimensi dari 2 (dua) kali eksposi yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya.
Tujuan : Dapat digunakan untuk menentukan / mengetahui lokasi, kedalaman dan posisi organ yang tidak bisa ditentukan pada radiograf biasa.

Teknik Radiografi Makroradiography

PENGERTIAN
Makroradiografi ialah teknik radiografi yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang diperbesar dari gambaran awalnya (gambaran yang sebenarnya).
Tujuan dari pembuatan gambar makroradiografi ialah untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, yang tidak diperoleh dari hasil radiograf biasa diakibatkan oleh ukuran dari bagian – bagian tersebut yang teramat kecil misalnya tulang yang berukuran kecil, saluran- saluran, dsb.
PRINSIP PEMERIKSAAN
Teknik makroradiografi menggunakan prinsip magnifikasi atau pembesaran ukuran objek dari ukuran sebenarnya dengan cara meletakkan objek pada jarak tertentu dari film.
Adapun prinsip pemeriksaan teknik makroradiografi antara lain : 
  • Tanpa grid karena adanya air gap yang diakibatkan oleh OFD (objek film distance) yang lebih besar
  • Gambaran yang dihasilkan akan lebih besar dari gambaran yang sebenarnya bergantung pada pembesaran yang diinginkan
  • Pemilihan focus kecil guna mengurangi ketidaktajaman gambar
  • Faktor eksposi lebih besar dikarenakan adanya pengaruh dari FFD dan Air Gap
Teknik makroradiografi dapat dilakukan dalam dua cara yaitu: 
  1. Mengubah FFD (focus - film distance) tanpa mengubah OFD (objek - film distance)

Thursday, August 19, 2010

Teknik Radiografi Arthrography

DEFINISI
Pemeriksaan radiologi menggunakan media kontras pada synovial joint & struktur jaringan lunak disekitarnya.
  • Meliputi : hip, knee, ankle, shoulder, wrist & TMJ
  • Yang paling umum: knee joint dan shoulder joint
INDIKASI
Arthrography dilakukan bila ada nyeri yang persistent & unexplained pain, rasa tidak nyaman, dan/atau dysfunction pada joint.
Adapun tujuannya : 
  • Mengidentifikasi abnormalitas soft tissue(pada tear akut dan kronik) identify abnormalities (e.g., acute and chronic tears) seperti ligaments, cartilage, dan joint capsules.
  • Mendeteksi kerusakan internal joint
  • Mendeteksi kerusakan akibat recurrent dislocations joint
  • Menampakkan synovial cysts
RESIKO
  • Infeksi dari pucture side dimana media kontras disuntikkan
  • Reaksi alergi akibat media kontras, namun sangat jarang ditemukan karena substasi tidak disuntikkan secara Intra vena
  • Arthrography tidak direkomendasikan pada pasien dengan arthritis atau dengan joint infections.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
  • Informasikan prosedur pemeriksaan kepada pasien.
  • Pasien diminta menandatangani Informed Consent

Monday, August 16, 2010

Teknik Radiografi Soft Tissue

PENGERTIAN
  • Teknik radiografi soft tissue dapat diaplikasikan pada seluruh tubuh termasuk jaringan superfisial, kecuali pada tulang.
  • Teknik ini membutuhkan eksposi yang berbeda dari teknik radiografi yang biasa dilakukan pada umumnya.
  • Teknik ini dapat menghasilkan densitas dan kontras jaringan yang rendah dengan berbagai perubahan yang terjadi pada organ yang dikehendaki.
  • Kadang-kadang MK digunakan untuk mengetahui adanya fistel pada suatu saluran atau memperlihatkan suatu rongga pada jaringan lunak (Clark, 1979).
TUJUAN 
Teknik radiografi soft tissue bertujuan untuk menampakkan :
  1. Perbedaan kontras jaringan lunak yang besar
  2. Kalsifikasi yang ada pada jaringan lunak yang menuju ke tulang atau sebaliknya

Sekilas Tentang Teknik kV Tinggi

PENGERTIAN 
  • Teknik kV tinggi merupakan suatu pengembangan teknik radiograf dengan menaikkan nilai kV dari kV standar (kV yang secara umum digunakan untuk membentuk suatu radiograf dan mampu menghasilkan informasi diagnostik). Tegangan tabung (kV) yang digunakan berkisar antara 100 kV – 150 kV (Carrol, 1985)
  • Teknik kV tinggi ini biasa digunakan pada pemeriksaan thoraks secara rutin, karena bisa menampakkan lapangan paru dan mediastinum lebih detail. Dengan teknik kV tinggi, dosis radiasi yang diterima pasien kecil karena dengan bertambahnya kV maka daya tembus sinar-X semakin kuat, sehingga semakin sedikit sinar-X yang diserap oleh bahan (kulit). (Bushong, 1988).
FAKTOR EKSPOSI 
Besarnya nilai eksposi yang dihasilkan oleh pesawat sinar-X dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : 
  • D : FFD (cm)
  • kV : Tegangan tabung 
  • mAs : mAs yang digunakan 
  • P : Ketetapan yang nilainya adalah 15 dan besarnya tergantung dari filtrasi dan ukuran penyinaran yang diberikan
Sedangkan perhitungan nilai mAs dengan perubahan kV adalah :
Catatan : 
kV24 digunakan apabila faktor IS dan Grid diperhitungkan, dan apabila tidak, maka menggunakan rumus :

Teknik Radiografi Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP)

DEFINISI
Pemeriksaan radiografi dari pancreas dan sistem billiary dengan menggunakan fiber optik endoskopi.
  • Pemeriksaan dilakukan pada pasien :
    • Oral dan Intravena Cholangiography gagal 
    • Jaundice 
    • Pancreatic disease
KONTRA INDIKASI 
  • Sensitif kontras media
  • Pyloric stenosis, sebab dapat menghalangi endoskop
  • Acute pancreatitis
  • Glaucoma
  • Pseudocyst
PERALATAN
  • Fiber optic endoscope, yakni satu bendel glass fibre disatukan dan xenon light illuminator. Ditengah alat ini ada saluran untuk masuk kateter untuk memasukan kontras media
  • Pemeriksaan dilalukan dengan bantuan fluoroscopy dan TV monitor
PERSIAPAN PASIEN 
  • Pasien puasa 5-6jam sebelum pemeriksaan dimulai

Teknik Radiografi Post Operative Cholangiography (T-Tube Cholangiography)

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan 10 hari post operasi sebelum selang kateter dicabut.
Tujuan daripada pemeriksaan ini ialah :
  • Menunjukkan ukuran dan patency dari duktus
  • Status spinter pada hepatopancreatic ampulla
  • Menampakkan batu residual atau yang tidak terdeteksi sebelumnya
Persiapan Pemeriksaan
  • Drainase tube diklem, untuk mencegah udara masuk ke duktus (menampakkan cholesterol stone)
  • Pasien diminta puasa sebelum pemeriksaan
  • Bila diperlukan, dapat dilakukan enema 1 jam sebelum pemeriksaan
  • Premidikasi : tidak ada
  • Contras media : water soluble dengan konsentrasi antara 25% hingga 30% misalnya Hypaque 25 %
  • Konsentrasi tinggi menyebabkan small stone tidak nampak
  • Plain Foto : Pasien supine pada meja fluoroscopi, dengan posisi AP dengan bagian kanan abdomen difoto--> batas bawah SIAS
Teknik Radiografi
  • Selang dijepit oleh ateri forceps, selang didesinfektan menggunakan antiseptik

Sunday, August 15, 2010

Teknik Radiografi Operative Choledochography

PENGERTIAN
Pemeriksaan radiology sistem biliary sewaktu dilakukan cholesistectomi untuk memperlihatkan gall stone dalam biliary duct. 
KONTRAS MEDIA 
  • Hypaque 25% sekitar 20 cc tergantung ukuran ductusnya. 
PROSEDUR PEMERIKSAAN
  • Plain foto
    • AP dari abdomen kanan atas
  • Fast film dipilih agar didapat short exposure time, anastesi lokal
  • Eksposi diambil dalam keadaan respirasi.
TEKNIK RADIOGRAFI
  • Jarum dan kontras media disuntikan oleh dokter kedalam biliary tree biasanya melalui cystic duct.
  • Foto diambil 2 kali, yakni pada 2/3 masuknya kontras, dan pada akhir pengisian kontras.
  • Injeksi dilakukan dalam pengawasan fluoroscopi.

Teknik Radiografi PTC (Percutaneous Transhepatic Cholangiography)

DEFINISI
Pemeriksaan radiologi invasive yang menggunakan media kontras untuk menilai duktus biliaris.
  • Sangat berperan terutama pada jaundice guna membedakan obstruksi jaundice dan non obtruksi
  • Digunakan untuk menentukan posisi, ukuran dan penyebab obstruksi
INDIKASI
  • Eksplorasi kelainan system billiary : cholangiocarcinoma, stone, stricture, sclerosing, maligna, kista, atresia biliary dan biliary fistula 
  • Jaundice / icterus dimana nampak dilatasi dari ductal system (dengan USG/CT) namun etiologi dari obstruksi belum jelas 
  • Ductus sukar diviasualkan dengan pemeriksaan lain (apabila oral dan IV - cholecystografi gagal) 
  • Pancreatic disease
KONTRA INDIKASI 
  • Sensitive terhadap Media Kontras 
  • Pyloric stenosis 
  • Acute pancreatistis
  • Glaucoma
PERSIAPAN PASIEN
  • Puasa 5 jam sebelum pemeriksaan dimulai 
  • Pemeriksaan darah & urine lengkap
  • Pemeriksaan fungsi hati

Teknik Radiografi Intravena Cholecystography

Cekidot aja gan... 
PENGERTIAN
Intravena Cholangiography (IVC) merupakan prosedur pemeriksaan radiologi pada traktus biliaris dengan menggunakan Media Kontras yang dimasukkan secara Intra Vena.  
  • Media kontras biasanya diinjeksi melalui vena cubiti yang selanjutnya melalui jantung dan diedarkan secara arterial circulation.
  • MK tiba di liver melalui arteri hepatika dan vena porta, MK akan mengalami perubahan biokimia dan disekresikan oleh bile dan ditampung di gall bladder. 
  • IVC jarang dilakukan karena angka kejadian reaksi MK cukup tinggi dan adanya prosedur/modalitas lainnya.
Kapan IVC dilakukan?
  • Untuk evaluasi duktus biliaris pada pasien dengan cholecystectomi 
  • Untuk evaluasi duktus biliaris pada non-cholecystectomi, yakni pasien :
    • Pada kasus dimana biliary tract tidak nampak pada pemeriksaan OCG 
    • Pada kasus dimana, karena vomiting dan diarrhea, pasien tidak mampu menerima pemasukan MK secara oral
KONTRA INDIKASI
  • Pasien dengan liver desease

Thursday, August 12, 2010

Teknik Radiografi Oral Colecystography

ANATOMI BILLIARY TRACT
  • Biliary tract terdiri dari : 
    • Duktus biliaris 
    • Gall bladder.
1. Duktus Billiaris
  • Duktus hepatikus kanan & kiri --> duktus hepatikus komunis, dengan duktus cysticus --> duktus biliaris komunis
  • Duktus bialiaris komunis & duktus pankreatikus, masuk ampula of Vater yg bermuara pada doudenum.
  • Bagian akhir duktus biliaris komunis dikontrol oleh sphinter choledochus, sedangkan ampula of vater dikontrol oleh sphinter of Oddi
2. Gall Blader (kandung empedu)
  • Gall blader atau kandung empedu terdiri dari collum corpus, dan fundus panjangnya sekitar 7-10 cm tebalnya sekitar  cm dengan kapasitas cairan empedu sekitar 30-50 ml.
  • Fungsinya sebagai penampung cairan empedu
  • Kandung empedu = Vesica Fellea = Bile

Wednesday, August 11, 2010

Sekilas Tentang Tomography

Semoga bermanfaat gan, ni materi ane angkat dari materi perkuliahan swaktu semester IV dulu ...

Cekidot aja langsung gan ..!!



PENDAHULUAN
  • Tomography berasal dari bahasa Yunani: 
    • Tomos = slice, dan 
    • Graphia = deskripsi, gambaran
  • Tomografi : teknik radiografi untuk menggambarkan struktur yang difokuskan dan struktur lainnya yang terletak di atas dan di bawah struktur tersebut akan dieliminasi atau dikaburkan akibat pergerakan
PRINSIP
  • 4 basic: x-ray source, objek dan media pencitraan (film) serta pergerakan yang sinkron antara 2 atau 3 elemen selama eksposure
  • Dilakukan dengan cara pergerakan tabung dan film ke arah berlawanan diantara pasien yang diam
PRINSIP PENGABURAN
  • Pada awal eksposure posisi T1 dan F1, selama eksposure tube dan film akan bergerak ke T2 dan F2.
  • Fokal plane: terletak pada level rotasi axis yg disebut fulkrum // tabletop
  • Struktur setinggi fokal plane akan menjadi fokus, sedangkan struktur-struktur di atas dan di bawah akan dikaburkan

Teknik Radiografi Arcus Zygomaticum

Basic Method :
  • Submentovertex
  • Oblique tangential
  • AP Axial
  1. AP Axial Zygomaticum Arc (Modified Towne Method)
    • Patology yang ditampakkan : Fracture dan neoplatic/inflamantory process dari arc zygomaticum 
    • Posisi Pasien : Erect atau supine 
    • Posisi Obyek : 
      • Atur bagian posterior skull menempel permukaan meja/bucky 
      • Atur dagu, sehingga OML atau IOML tegak lurus terhadap IR 
      • Atur MSP tegak lurus pertengahan grid atau permukaan meja/bucky untuk menghindari adanya rotasi atau tilting pada kepala.
    • CR : 30 derajat thd OML atau 37 derajat thd IOML
    • CP : 2,5 cm superior glabella (melewati pertengahan kedua arc.)
    • FFD : 40 inchi (100cm) 
    • Tahan nafas saat eksposi 
    • Struktur Yang Ditampakkan : arc zygomaticum bilateral
  2. Oblique Inferosuperior (Tangential)
    • Patologi yang ditampakkan : 
      • Fractur zygomaticum.

Sunday, August 8, 2010

Sekilas Tentang CT Scan Abdomen + Kontras


Sebelumnya ane mau ngucapin terimakasih buat shohib ane dari pulau nun jauh diseberang lautan Pulau Bali yang udah mau bagi-bagi beberapa materi mengenai CT-Scan, dan salah satunya ya yang ane posting di bawah ini,,
cekidot aja gan moga bermanfaat..
1. PERALATAN COMPUTED TOMOGRAPHY
A. Meja Pemeriksaan dan Gantry
Meja pemeriksaan merupakan tempat mengatur posisi pasien pada saat pemeriksaan. Bentuk panjang, permukaannya berupa kurva dan terbuat dari carbon graphite fiber yang mempunyai nilai penyerap rendah terhadap berkas sinar. Pengaturan tinggi rendah, maju mundur, dari meja pemeriksaan melalui tombol digital yang ditempatkan pada sisi meja pemeriksaan maupun pada gantry. (Anonim, 1986) 

Gantry adalah peralatan CT-Scan yang berbentuk kotak, di tengahnya terdapat terowongan untuk keluar masuknya meja pemeriksaan tegak lurus, namun demikian gantry dapat diposisikan menyudut ke posisi negatif maupun positif kurang lebih 200 terhadap meja pemeriksaan. 
Di dalam kotak gantry berisi tabung sinar X, filter, kolimator, lampu indikator sebagai sentrasi, DAS (Data Acquisifion System) dan detektor juga kipas sebagai pendingin. Pada gantry dilengkapi tombol digital untuk mengatur posisi gantry tersebut (Anonim, 1986). 
B. DAS dan Detektor 
Sinar X setelah menembus obyek diteruskan oleh detektor yang selanjutnya dilakukan proses pengolahan data. 
Secara garis besar detektor dan DAS berfungsi sebagai : 
1) Menangkap sinar X yang telah menembus obyek. 
2) Merubah sinar X dalam bentuk sinyal-sinyal elektronik. 
3) Menguatkan sinyal-sinyal elektronik. 
4) Merubah sinyal elektronik ke data-data digital 
Macam-macam detektor : 

1) Detektor scintilasi kristal dan tabung pengganda elektron. 
2) Detektor isian gas.

Saturday, August 7, 2010

Anatomi Abdomen

ABDOMEN adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari drafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah (Pearce, 1999).
Rongga Abdomen dan Pelvis (Pearce, 1999)
Keterangan : 
1. Hipokhondriak kanan 
2. Epigastrik 
3. Hipokhondriak kiri 
4. Lumbal kanan 
5. Pusar (umbilikus) 
6. Lumbal kiri 
7. Ilium kanan 
8. Hipogastrik
9. Ilium kiri

Isi dari rongga abdomen adalah sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus dan usus besar (Pearce, 1999).

Wednesday, August 4, 2010

Teknik Radiografi Mastoid Bone

Basic :
  • Axiolateral oblique (Modified Law)
  • Axiolateral oblique (Stenver’s) 
  • AP Axial (Town)
Special :
  • Axiolateral (Schuller)
  • Axiolateral oblique (Arcelin - reverse Stenvers) 
  • Axiolateral Oblique (Mayer method and Owen modification)
1. Axiolateral oblique projection (Modified Law Method)
  • Kelainan yang ditampakkan : proyeksi ini menampakkan beberapa kelainan pada processus mastoideus.
    • kedua sisi diperiksa sebagai perbandingan.
  • Posisi pasien : Erect atau prone . Tekuk daun telinga pada mastoid yang diperiksa untuk mengurangi superimposisi dengan mastoid.
  • Posisi obyek :
    • letakkan sisi lateral kepala menempel meja/permukaan bucky dengan bagian yang akan dperiksa berada dekat dengan IR. Tubuh dioblique kan untuk membuat pasien bisa senyaman mungkin.
    • atur MSP pararel dengan bidang permukaan meja/bucky. Dari posisi lateral, obliqkan wajah 15 derajat terhadap IR. Hindari tilting dengan mengatur Interpupilary line tegak lurus permukaan meja/bucky.
    • atur dagu agar IOML tegak lurus pada tepi depan IR 
  • CR : 15 derajat ke caudad
  • CP : 1 inchi posterior dan 1 inchi superior MAE yang jauh dari IR. 
  • FFD : 100 cm
  • Struktur yang ditampakkan : tampak gambaran mastoid air cell dan struktur tulang yang dekat dengan IR

Teknik Radiografi Nasal Bone (I)

Basic :
Special : 
  • Superoinferior 
1. Lateral Position
  • Patologi yang ditampakkan : Fracture nasal bone
  • Dapat Dibuat foto perbandingan dengan sisi yang diperiksa berada dekat dengan kaset. 
  • Posisi Pasien : prone atau erect 
  • Posisi Obyek :
    • atur sisi lateral bagian yang akan diperiksa dekat dengan kaset 
    • atur nasal agar berada ditengah-tengah kaset 
    • atur kepala agar true lateral dan posisi tubuh pasien agak oblique agar pasien merasa nyaman.
    • atur MSP pararel terhadap permukaan meja/bucky. 
    • IOML tegak lurus terhadap IR.
  • CR : tegak lurus IR
  • CP : ½ inchi inferior nasion 
  • FFD : 40 inci (100 cm)
  • Catatan :
    • Tahan nafas saat eksposi 

Wednesday, July 21, 2010

Teknik Radiografi Sinus

PROYEKSI DASAR
PROYEKSI KHUSUS
  • SMV Parietoacanthial (waters open mouth)

1. PARIETOACANTHIAL (WATERS METHOD)
  • PATOLOGI YANG DITAMPAKKAN :
    • inflamantory condition (sinusitis, secondary osteomyelitis) dan polyp sinus. 
  • POSISI PASIEN : Erect 
  • POSISI OBYEK : 
    • Ekstensikan leher, atur dagu dan hidung menghadap permukaan meja/bucky. 
    • Atur kepala sehingga MML (mentomeatal line) tegak lurus terhadap IR, OML akan membentuk sudut 37 derajat terhadap bidang IR. 
    • Atur MSP tegak lurus terhadap pertengahan grid atau permukaan meja/bucky.
    • Pastikan tidak ada rotasi atau tilting Tahan nafas saat eksposi. 
  • CR : tegak lurus (horizontal) terhadap IR menuju ke acanthio.
  • FFD : 100 cm (40 inchi). 
  • STRUKTUR YANG DITAMPAKKAN : Tampak bagian inferior Sinus maxillary bebas dari superimposisi dengan processus alveolar dan petrous ridge, inferior orbital rim, dan tampak gambaran sinus frontalis oblique.

Wednesday, June 2, 2010

Teknik Radiografi Skull

Sebelumnya ane berharap ringkasan beberapa proyeksi pada pemeriksaan radiograf skull ini bisa bermanfaat dah meskipun hanya sekilas...Enjoy it..
1. PA dan PA Axial Projection (Cadwell)
  • Posisi pasien : 
    • Duduk tegak atau prone
    • Atur MSP pada pertengahan lysolm
    • Fleksikan lengan , atur agar posisi tangan senyaman mungkin. 
  • Posisi obyek : 
    • Atur kepala dan hidung agar menepel kaset dan MSP tegak lurus kaset
    • Atur OML agar tegak luruskaset, tahan nafas saat eksposi
  • CR : 
    • PA = tegak lurus kaset
    • Cadwell = 15 derajat ke caudad
  • CP : Glabella 
    • Untuk menampakkan superior orbital fissur, arahkan berkas sinar pada pertengahan kedua orbita sebesar 25 derajat ke caudad 
    • Untuk menunjukkan foramnen rotundum, arahkan berkas sinar pada nasion dengan penyudutan sebesar 25-30 derajat ke caudad. Metode water’s juga dapat dipergunakan untuk menampakkan foramen rotundum.
  • Struktur yg ditampakkan :  
    • PA : orbita terisi oleh bayangan piramid petrosum , posterior etmoidal air cell, crista galli, frontal bone, frontal sinus. Dorsum sellae tampak seperti kurva yang berada diantara 2 orbita tepat dibawah etmoid air cell.
    • PA Cadwell : hampir sama dengan PA, anterior etmoidal air cell Schuller yang pertama kali menemukan proyeksi ini, dengan penyudutan 24 deratajat ke caudad.

Friday, May 28, 2010

Teknik Radiografi Histerosalpyngogram (HSG)

1. DEFINISI
Pemeriksaan radiology pada area non-gravid uterus. 
Pemeriksaan ini biasanya dibagi menjadi 2 macam :
  • HSG
    • Dengan media kontras positif
  • Pelvic Pneumography 
    • Dengan media kontras negatif
    • Gases medium into peritoneal cavity
    • Untuk menggambarkan countour external dari uterus, urine tube dan ovarium
HSG biasanya dilakukan dengan loroscopic table
2. ANATOMI 
  • External Female Reproduction
    • Portio 
    • vagina 
  • Internal Female Reproduction
    • Uterus 
    • Tuba fallopii 
    • Cervix 
    • ovarium

Thursday, May 13, 2010

Teknik Radiografi Bronchography

DEFINISI
Bronchography adalah pemeriksaan radiologi pada lower respiratory tract.
Struktur lower respiratory tract, meliputi :
  • larynx (voice box), 
  • trachea , 
  • bronkus, 
Struktur tersebut akan nampak pada x-ray film setelah contrast dye dimasukkan melalui catheter atau bronchoscope (narrow, flexible, lighted tube).
  • Contrast dye yang diinjeksikan melalui kateter atau bronchoscope dimasukkan melalui hidung atau mulut, turun ke tenggorokan selanjutnya ke trakea dan bronkus
  • contrast dye akan melapisi interior walls dari struktur tersebut di atas, sehingga menampakkan anatominya. 
  • Selain itu, abnormalitas seperti tumor, peradangan , cysts, dan obstructions dapat dinilai.
  • Sejalan dengan perkembangan teknologi CT-Scan dan Bronchoscopy , bronchography semakin jarang dilakukan. 
  • Prosedur lainnya yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa kelainan pada paru : bronchoscopy, CT scan Thorax, chest fluoroscopy, chest x-ray, chest ultrasound, lung biopsy, lung scan, mediastinoscopy, oximetry, peak flow measurement, positron emission tomography (PET) scan, pulmonary angiogram, pulmonary function tests, dan thoracentesis.

Thursday, April 22, 2010

Teknik Pemeriksaan Dental Radiography

Sebelum ane mulai,sebelumnya ane mau angkat topi alias ngasi jempol dulu gan,, buat seorang radiografer senior dari pulau Sumatera, tepatnya Kota Padang yang kini telah almarhum. Dimana beliau telah berbaik hati dengan mau berbagi tulisan tentang Dental Radiography ini di dalam blognya, jadi tulisan ini saya jadikan ungkapan hormat pada beliau yang lewat blognya telah secara tidak langsung sering membantu saya dalam menyelesaikan tugas pembuatan makalah selama perkuliahan.
Daripada banyak cingcau langsung ajah de gan disimak.



Anatomi dan Fisiologi Gigi
Jumlah gigi manusia dewasa = 32 buah, terdiri dari 16 buah pada tiap-tiap rahang, yaitu :
  • 2 buah Insisivus
  • 1 buah caninus
  • 2 buah premolar
  • 3 buah molar
Semuanya pada sisi kanan dan kiri.
Gigi berfungsi sebagai :
  1. Mengunyah makanan secara mekanis
  2. Membantu memperjelas bunyi vokal
  3. Sebagai keindahan (estetika)
 

Wednesday, April 21, 2010

Teknik Radiografi Pelvimetri

TINJAUAN TEORI
1.1. Anatomi Pelvis
Tulang panggul terdiri dari 3 jenis yaitu: 1)os coxae (os ilium, os ischium, os pubis) 2) os sacrum dan 3) os coccigeus. Tulang-tulang tersebut satu sama lain saling berhubungan. Os illium merupakan tulang terbesar dengan permukaan anterior berbentuk konkaf yang disebut fossa iliaka. Bagian atasnya disebut Krista iliaka. Ujung-ujungnya disebut spina iliaka anterior superior dan spina illiaka posterior superior. Os ischium merupakan bagian terendah dari os coxae. Tonjilan di belakang disebut tuber ischii yang menyangga tubuh waktu duduk. Os pubis terdiri dari ramus superior dan inferior. Ramus superior berhubungan dengan os ilium., sedang ramus inferior kanan dan kiri membentuk arkus pubis. Ramus inferior berhubungan dengan os ischium kira-kira 1/3 distal dari foramen obturatorius. Kedua os pubis bertemu dan simetris.

Sakrum berbentuk baji, terdiri atas 5 vertebra sakralis. Vertebra pertama paling besar menghadap ke depan. Pinggir atas vertebta ini dikenal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda penting dalam penilaian ukuran-ukuran panggul. Permukaan sacrum berbentuk konkaf. Os koksigis merupakan tulang kecil, terdiri atas 4 vertebra koksigis.

Gb. 1 Tulang Pembentuk Pelvis

Saturday, April 3, 2010

Teknik Radiografi Lower Limb, Pelvis, Hip, & Skull Pada Pediatric (Pediatric Radiography)

PENDAHULUAN
  • Pasien pediatric harus ditangani dengan penuh perhatian dan pengertian.
  • Tidak seperti pasien dewasa, pada pediatric ada 2 kunci penting : perilaku petugas untuk melakukan pendekatan dan persiapan petugas dalam ruangan pemeriksaan.
  • Catatan : selalu gunakan faktor eksposi dengan waktu sesingkat mungkin dan mAs yang tinggi
  • Immobilisasi.
 FAKTOR PROTEKSI RADIASI YANG DIPERHATIKAN
  1. Pengulangan minimal
  2. Proteksi terhadap gonad 
  3. Proteksi terhadap orang tua pasien
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
  1. Imobilisasi dan shielding
  2. IR dan marker harus disiapkan dan pengaturan prosedur px (apabila petugas sendiri).
  3. Proyeksi khusus harus didiskusikan dengan radiolog 
  4. Apabila ada 2 orang petugas yang bekerja maka pembagian tugas harus jelas.
PERSIAPAN PASIEN
Setelah penjelasan diberikan baik pada pasien maupun kepada orang tua pasien maka : - lepaskan pakaian, dan benda-benda lain yang mengkin mengganggu gambaran radiograf
PEMERIKSAAN ALTERNATIVE
  • CT SCAN
  • MRI 
  • USG
  • KEDOKTERAN NUKLIR
Indikasi Patologi

Saturday, March 20, 2010

Teknik Radiografi Intra Venous Pyelography (IVP)

1. Definisi
Ilmu yang mempelajari prosedur /tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan blass (vesica urinary) menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena.
  • Pada saat media kontras diinjeksikan melalui pembuluh vena pada tangan pasien, media kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan tractus urinary, sehingga ginjal dan tractus urinary menjadi berwarna putih.
  • Dengan IVP, radiologist dapat melihat dan mengetahui anatomy serta fungsi ginjal, ureter dan blass.
2.  Tujuan Pemeriksaan IVP
  • Pemeriksaan IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada sistem urinary, dengan melihat kerja ginjal dan sistem urinary pasien.
  • Pemeriksaan ini dipergunakan untuk mengetahui gejala seperti kencing darah (hematuri) dan sakit pada daerah punggung.
  • Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem tractus urinary dari :
    • batu ginjal 
    • pembesaran prostat
    • Tumor pada ginjal, ureter dan blass.

Wednesday, March 17, 2010

"Ibnu Rachal Farhansyah" ARTIS DADAKAN sekaligus BURONAN umat Hindu di Bali pada perayaan Nyepi

Peringatan Hari raya nyepi tahun caka 1932 di Bali pada tahun ini nampakya mendapat sedikit gangguan akibat ulah dari seorang Facebooker dengan update statusnya yang bertuliskan :
nyepi sepi sehari kaya tai..
Sungguh sesak rasanya dada ini melihat apa yang dia ungkapkan di situs jejaring sosial nomer wahid di Indonesia bahkan di dunia, entah hanya bermaksud sebagai guyonan atau itu memang curahan isi hatinya, namun apapun alasannya semestinya si IBNU berpikir terlebih dahulu sebelum menulis status berbahaya yang berpotensi mengundang issue SARA seperti itu.
Sejak saat itulah nama Ibnu Rachal Farhansyah mendadak menjadi Trend dikalangan pengguna FaceBook, satu jejaring sosial yang begitu booming di Negeri ini. Ketenaran nama tersebut kurang lebih menyamai nama seorang FaceBooker (sebutan bagi pengguna FaceBook) yang tempo hari sempat pula mencuat saat perseteruan Cicak vs Buaya, Evan Brimob.
Saya pribadi merasa heran

Monday, March 15, 2010

Pawai OGOH-OGOH, " Warisan Luhur Budaya Bali Pada Perayaan Nyepi"

Sumber : blog sahabat
Berbagai persiapan dilakukan oleh masyarakat Bali untuk menyambut Hari Raya Nyepi 16 Maret 2010. Seperti Prosesi pembuatan " ogoh-ogoh". Bagi masyarakat bali khususnya, ogoh-ogoh adalah prosesi untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Pada umumnya setiap Banjar, anak muda bahkan anak-anak antusias untuk membuat ogoh-ogoh tersebut. Berbagai tema yang di tampilkan baik cerita pewayangan, porno politik dan lain-lain. Ogoh-ogoh adalah boneka raksasa pada umumnya menyeramkan melambangkan nilai negatif dari sifat manusia dan alam semesta.

Ogoh-ogoh di perkirakan pada tahun 80an, sebagai penggagas gubernur Bali Ida Bagus Mantra yang juga tokoh budayawan Bali yang selalu mempunyai trobosan yang sangat inovatif. ogoh-ogoh ini adalah prosesi ritual hindu menjelang Hari raya Nyepi.

Upacara Melasti (Mekiyis) Dalam Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali

Berhubung bulan Maret 2010 ini bertepatan dengan jatuhnya hari raya Nyepi yang dirayakan oleh seluruh umat Hindu Dharma di Bali dan Indonesia, maka kali ini Catatan Radiograf akan sedikit menulis tentang rangkaian upacara Tawur Kesanga pada hari raya Nyepi, yakni Upacara Melasti atau Mekiyis. Berikut sedikit ulasannya.
Hari Raya Nyepi dan Tahun Saka

Jika kita perhatikan tujuan filosofis Hari Raya Nyepi, tetap mengandung arti dan makna

Thursday, March 11, 2010

Teknik Radiografi Voiding Cystouretrography (VCU)

1. Definisi
VCU merupakan teknik atau prosedur pemeriksaan menggunakan sinar-X pada vesica urinary (blass) dan uretra dengan memasukkan media kontras untuk menegakkan diagnosa.
Biasanya dilakukan setelah cystography, sehingga disebut juga dengan nama “cystouretrogram” atau voiding cystouretrogram (VCU).  


2. Indikasi
  • Trauma
  • Kencing tidak lancar
  • Batu pada uretra
3. Persiapan alat dan bahan 

Teknik Radiografi Retrograde Uretrography


1. Definisi 
Merupakan Teknik atau prosedur pemeriksaan menggunakan sinar-X dari uretra dengan memasukkan media kontras untuk menegakkan diagnosa.
Biasanya dilakukan pada pasien laki-laki untuk menunjukkan uretra secara utuh, dengan media kontras dimasukkan secara retrograde melalui distal uretra, hingga media kontras mengisi semua salura uretra. 
2. Persiapan Pasien, Bahan dan Alat 
  • Tidak ada persiapan khusus, hanya pasien harus mengosongkan bulinya terlebih dahulu sebelum pemasangan kateter dilakukan.
  • Pasien melepaskan benda-benda logam yang dapat menggangu gambaran.

Thursday, March 4, 2010

KONVENSIONAL RADIOGRAFI


          KEPALA/SKULL                                               COLUMNA VERTEBRAE



        ABDOMEN                                                                                  THORAX









UPPER EXTRIMITY                                                           LOWER EXTRIMITY

Wednesday, March 3, 2010

Teknik Radiografi Retrograde Cystography (Cystogram)

1. Definisi 
Teknik atau prosedur pemeriksaan urinary bladder (blass) setelah memasukkan media kontras melalui kateter dengan menggunakan sinar-x untuk menegakkan diagnosa.
2. Indikasi (Klinis) 
  • Trauma
  • Calculi
  • Tumor
  • Inflamantory urinary bladder
3. Persiapan Pasien 
  • Tidak ada persiapan khusus, hanya pasien harus mengosongkan bulinya terlebih dahulu sebelum pemasangan kateter dilakukan.
  • Pasien Melepaskan benda2 logam yang dapat menggangu gambaran.
4. Persiapan Alat dan Bahan
  • Media kontras iodium 50 cc
  • Aqua steril 100 cc
  • Poly cateter 16 G
  • Spuit 50 cc (spuit kaca 200cc)
  • Needle 19 G
  • Pesawat sinar-X, kaset dan film 24x30 cm

Teknik Radiografi Retrograde Pyelography (RPG)

1. Pendahuluan 
  • Pemeriksaan ini dilakukan apabila sistem urinary sudah tidak berfungsi.
  • Media kontras dimasukkan berbalik atau melawan jalannya alur sistem urinaria melalui sistem pelviocaliceal dengan memasang kateter.
  • Pemasangan kateter adalah dengan melakukan bedah minor oleh dokter urology di ruang bedah.
  • Umumnya dilakukan untuk menunjukkan letak urinary calculi atau jenis kerusakan lain.
2. Pengertian 
Teknik atau prosedur atau tata cara pemeriksaan sistem urinaria dengan menggunakan sinar-X dan memasukkan media kontras secara retrograde (berlawanan dengan alur sistem urinaria) untuk menegakkan diagnosa.
3. Indikasi 
  • Stricture uretra
  • Batu uretra
  • Uretris injuri
  • Renal pelvic neoplasm
  • Renal calculi
  • Ureteric fistule 
  • Accidential ureteric ligation

Tuesday, March 2, 2010

Teknik Radiografi Antegrade Pyelography (APG)

1. Definisi
Teknik atau prosedur pemeriksaan sinar-X sistem urinaria dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui kateter yang telah dipasang dokter urologi dengan cara nefrostomi percutan.
2. Tujuan
  • Memperlihatkan anatomi dan lesi-lesi tractus urinarius bagian proximal.
  • Dilakukan setelah IVP gagal menghasilkan suatu diagnosa yang informatif/kurang akurat/metode RPG  (retrograde pyelography) tidak memungkinkan.
  • Untuk menunjukkan terutama gambaran renal pelvic dan ureter.
  • Menujukkan obstruksi ureter akibat batu.
3. Indikasi
  • Nephrolitiasis
  • Urethrolitiasis
  • Nephritis
  • Pyelonephritis
  • Trauma akut tractus urinarius 
  • Hydroneprosis

Media Kontras Positif Barium Sulfat (BaSO4)

1. Pengertian 
Barium Sulfat merupakan media kontras positive (opaque) yang umum dipergunakan untuk menunjukkan sistem gastrointestinal.
2. Bentuk
BaSO4 berbentuk powder (serbuk putih), substansi yang berbentuk kapur. 
3. Tekstur dan Rasa
  • Barium sulfate seperti segelas susu kental atau milkshake yang cair.
  • Bubuk barium sulfat homogen, sangat lembut, dan berwarna putih– sangat mirip dengan susu. Serbuk atau bubuk barium sulfat sebaiknya disimpan pada suhu ruangan (disarankan 25ºC).
  • Rasanya seperti susu kental, hangat atau minuman yang cukup kental saat diminumkan.
  • Rasa Barium sulfat kurang enak, terkadang membuat pasien ingin muntah, dan ini tergantung bagaimana cara penyajian terhadap pasien.
  • Beragam gambaran rasa BaSO4 : 
    • Hambar, puding vanila yang lengket, hingga agak asam, dengan rasa yang menggigit (menyengat) setelah dirasakan.
    • Dapat memberikan sensasi panas setelah diminum.

Monday, March 1, 2010

Teknik Radiografi OMD (Oesophagus Maag Duodenum)

1. Definisi
Adalah pemeriksaan secara radiografi dengan menggunakan media kontras ( positif dan negative ) untuk menampakkan kelainan pada lambung.
  • Biasanya merupakan pemeriksaan satu paket dengan Oesophagus dan Duodenum (OMD=Oesophagus Maag Duodenum)
2. Anatomi Stomach ( Maag = Gaster = Lambung )
  • Stomach, terletak diantara esophagus dan usus halus. Merupakan bagian yang mengalami pelebaran / dilatasi pada alimentary canal. 
  • Stomach terdiri dari 4 bagian besar yaitu : cariac, fundus, body atau corpus dan pylorus.
  • Body habitus
    • Tipe dari body habitus memberikan efek yang sangat besar terhadap lokasi organ pencernaan pada rongga abdomen.
    • Untuk keakuratan dan konsistensi posisi dari organ pencernaan perlu diketahui karakteristik dan klasifikasi dari body habitus.
    • Terdapat 4 kelompok dari body habitus yaitu : hypersthenic, sthenic, hyposthenic dan asthenic

Saturday, February 27, 2010

5 Kebohongan Seks

Kali ini Catatan Radiograf akan mengangkat artikel di kompas.com yang rasanya cukup menarik, yap...apalagi kalo bukan sex...sok atuh disimak...




Sumber: kompas.com
Cerdas secara seksual berarti Anda berani bersikap kritis dengan menolak kebohongan yang sering dilontarkan seputar hubungan seksual. Berikut ini beberapa kebohongan seks yang biasa ditemui para remaja dan anak muda yang masih belajar tentang arti cinta dan seks menurut Paulus Subiyanto, konsultan pemberdayaan relasi suami-istri.
1. Seks sebagai Bukti Cinta
Gadis-gadis muda biasanya ditipu agar menyerahkan dirinya untuk melakukan hubungan seks pranikah dengan alasan cinta. Di sisi lain, si gadis yang masih hijau ini jadi merasa geer karena menganggap dirinya diinginkan. Padahal, cinta tidak bisa dibuktikan lewat hubungan seks. Seks hanya mengungkapkan cinta sejauh ada komitmen dan tanggung jawab. Di luar itu, tak ada jaminan apa-apa.

Teknik Radiografi Large Instestine/Usus Besar (Colon In Loop)

1. Anatomi & Fisiologi
Kolon merupakan tab berongga dgn p=1,5m dari caecum – canalis ani, diameter rata – 2,5 inchi, semakin keujung semakin kecil.
  • Bagian-bagian kolon :
    1. Apendiks vermiformis
    2. Sekum 
    3. Colon ascendens 
    4. Colon transversum
    5. Colon descendens
    6. Colon sigmoid 
    7. Rectum Anus
 Fisiologi