Saturday, April 3, 2010

Teknik Radiografi Lower Limb, Pelvis, Hip, & Skull Pada Pediatric (Pediatric Radiography)

PENDAHULUAN
  • Pasien pediatric harus ditangani dengan penuh perhatian dan pengertian.
  • Tidak seperti pasien dewasa, pada pediatric ada 2 kunci penting : perilaku petugas untuk melakukan pendekatan dan persiapan petugas dalam ruangan pemeriksaan.
  • Catatan : selalu gunakan faktor eksposi dengan waktu sesingkat mungkin dan mAs yang tinggi
  • Immobilisasi.
 FAKTOR PROTEKSI RADIASI YANG DIPERHATIKAN
  1. Pengulangan minimal
  2. Proteksi terhadap gonad 
  3. Proteksi terhadap orang tua pasien
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
  1. Imobilisasi dan shielding
  2. IR dan marker harus disiapkan dan pengaturan prosedur px (apabila petugas sendiri).
  3. Proyeksi khusus harus didiskusikan dengan radiolog 
  4. Apabila ada 2 orang petugas yang bekerja maka pembagian tugas harus jelas.
PERSIAPAN PASIEN
Setelah penjelasan diberikan baik pada pasien maupun kepada orang tua pasien maka : - lepaskan pakaian, dan benda-benda lain yang mengkin mengganggu gambaran radiograf
PEMERIKSAAN ALTERNATIVE
  • CT SCAN
  • MRI 
  • USG
  • KEDOKTERAN NUKLIR
Indikasi Patologi
ABDOMEN
  • atresia , hirschprung’s disease, hematuri, tumor
LOWER EXTRIMITY 
  • talipes, asteomyelitis 
SKULL
  • osteopetrosis, hydrochephalus, osteogenesis imperfecta
Pelvis dan Hip 
  • fracture, dislokasi, congenital anomalies
TEKNIK PEMERIKSAAN LOWER LIMBS (AP & LATERAL PROJECTION) 
  • PATOLOGI YANG DITAMPAKKAN :
    • fracture, dislokasi, kelainan kongenital, osteomalcia. 
  • FAKTOR TEKNIS : 
    • IR disesuikan dengan ukuran tubuh pasien.
    • grid tidak dibutuhkan untuk anak kecil dan bayi. 
    • gunakan focal spot yang kecil. 
  • PROTEKSI RADIASI : 
    • Gonad shield
  • POSISI PASIEN DAN ARAH BERKAS SINAR :
    • Pasien supine dengan kaset berada di bawah obyek. Atur kaset diagonal untuk menampakkan limbs bilateral untuk menampakkan keseluruhan limb, dari hips hingga kaki. Immobilsasi pasien atau minta tolong kepada orang tua pasien untuk memegang kaki dimana salah satu tangan memegangi pelvis tepat diatas hip dan tangan lainnya memegang kaki (menggunakan lead gloves dan apron).
  • Untuk posisi lateral rotasikan kaki ke arah eksternal dan imobilisasi atau orang tua pasien memegangnya.
  • Untuk bilateral lims, abduksikan kedua limb dengan posisi frog-leg. Imobilisasi dengan karet atau tekan dengan perekat pada lutut atau ankle.
  • CR : tegak lurus pertengahan limb. 
  • FFD : 100 cm
  • Kriteria Gambar
    • AP : epicondilus lateral dan medial dari femur distal tampak simetris. Tibia dan fibula tidak opverlaping (minimal).
    • LATERAL : condylus lateral dan medial dan epycondilus harus saling superimposisi. Tibia dan fibula harus tampak superimposisi.
TEKNIK PEMERIKSAAN AP DAN LATERAL LEG
  • Pemeriksaan dasar :
    • AP dan Lateral
  • Patologi yang ditampakkan : 
    • fracture, dislokasi, kelainan konganital, kohler bone disease atau talipes (club foot).
  • POSISI PASIEN DAN CR : 
    • AP LEG : - apabila pasien supine, imobilisasi tangan dan kaki yang tidak diperiksa, letakkan kaset dibawah obyek yang akan diperiksa, mencakup knee dan ankle joint.
    • Atur kaki agar true AP, rotasikan knee ke arah internal (medial) sehingga garis interapicondilar pararel dengan bidang kaset. pedis dan ankle harus berada pada posisi anatomi yang benar.
    • Immobilisasi kaki dengan sandbag, atau karet kompresi. 
    • Apabila diperlukan orang tua pasien dapat memegangi kaki pasien untuk mencegah adanya immobilisasi dengan satu tangan memegangi daerah pelvis dan satu lagi memegangi pedis.
    • CR : tegak lurus terhadap pertengahan kaki
    • FFD : 40 inchi
    • LATERAL LEG : - rotasikan pasien dimana daerah yang diperiksa dekat dengan kaset.
    • imobilisasi bagian tubuh yang tidak diperiksa. 
    • Jika orang tua pasien ikut membantu untuk immobilisasi, mereka harus memegang bagian hip dan pedis. 
    • immobilisasi kaki dengan diperiksa dengan compression band.
    • CR : tegak lurus pertengahan kaki
    • FFD : 40 inchi
TEKNIK PEMERIKSAAN AP & LATERAL FOOT
  • AP FOOT 
    • dudukkan pasien diatas peyangga yang telah disediakan dengan knee flexi, dan foot (pedis) diletakkan menempel pada kaset. Gunakan karet untuk tetap menjaga kaki tetap true AP 
    • CR : tegak lurus pertengahan pedis. 
  • LATERAL FOOT : 
    • pasien tidur atau duduk diatas meja pemeriksaan. Rotasikan kaki external sehingga pedis berada dalam posisi lateral. Gunakan immobiliasasi dengan karet. 
    • CR : Tegak lurus pertengahan pedis. - FFD : 100 cm (40 inchi)
Teknik Pemeriksaan Talipes (congenital clubfoot)Kite Method
  • Untuk kasus talipes, pedis diposisikan dalam posisi AP dan lateral . 
  • Akan sangat sulit untuk memposisikan obyek agar benar- benar trus AP dan Lateral,tetapi 2 proyeksi ini harus dilakukan. 
  • Lakukan pemeriksaan pada kedua pedis
TEKNIK PEMERIKSAAN AP DAN LATERAL PELVIS DAN HIP
  • PERINGATAN :
    • Jangan lakukan pemeriksaan posisi frog leg hip pada pasien trauma hingga gambaran fracture ditampakkan dengan proyeksi AP.
  •  Patologi yang ditampakkan :
    • Fracture , dislokasi, congenital anomalies, dll. 
  • Proteksi radiasi : Diskusikan dengan radiolog, tentang pemeriksaan yang akan dilakukan. Riwayat pasien dapat menyebabkan pemeriksaan tidak dilakukan dengan menggunakan gonad shield apabila kelainan berada dekat daerah gonad.
  • POSISI PASIEN DAN POSISI OBYEK :
    • Atur pasien berada pada pertengahan kaset atau film holder.
    • Immobilisasi pasien sehingga tidak ada rotasi pada pelvis.
    • Immobilisasi tangan dengan sandbag 
      •  AP : 
        • Jika posisi pasien supine, posisikan hip untuk posisi AP dengan merotasikan knee dan cruris ke internal 
        • Immobilisasi lower limb pada posisi tersebut diatas dengan tape dan sandbag.
      • LATERAL :
        • Abduksikan kaki sehingga posisi femur dan kaki seperti posisi kodok, dengan kedua bagian knee di immobilisasi dengan tape
        • CR : tegak lurus IR dengan CP pada pertengahan kedua Hip
        • FFD : 100 cm (40 inchi) 
        • Kolimasi : batasi pada daerah yang diperiksa saja.
        • Respirasi : pada bayi dan anak kecil, amati pergerakan nafas mereka, saat abdomen tidak bergerak lakukan eksposi
      • Kriteria Radiograf
        • Gunakan ukuran IR yang lebih besar untuk dapat menampakkan pelvis dan proximal femur. 
        • Struktur yang ditampakkan :
          • POSISI : tidak ada rotasi pada kedua kaki yang ditunjukkan dengan simetrisnya ala atau wings dari illium dan kedua foramen obsturatorium.
          • AP : internal rotasi yang benar tampak dari gambaran trochanter mayor dan femoral neck ( trochanter minor tidak tampak) 
          • LATERAL : tampak femoral neck superimposisi dengan trochanter mayor dan trochanter minor berada di inferior.
Teknik Pemeriksaan AP, AP Reverse Caldwell and AP Towne Skull Projection
  • Patologi yang ditampakkan :
    • Fracture, kongenital anomalies dari cranium yang mencakup sutura dan atau frontonel, ukuran kepala, tumor tulang, dll.
  • Faktor teknik : 
    • IR size : infant dan anak kecil : 18 x 24 cm memanjang, anak umur 2 tahun keatas 24x 30 cm memanjang.
    • Grid atau lysolm jika ukurannya lebih dari 9cm (ketebalan)
    • Gunakan focal spot kecil Waktu eksposi sesingkat mungkin.
  • POSISI PASIEN :
    • Tutupi tubuh dan lims pasien dengan selimut (seperti mummy) sehingga tidak akan ada gerakan pada daerah tersebut.
    • Pasien supine, atur kepala berada pada pertengahan meja/grid.
    • Jika dibutuhkan letakkan sandbag pada kaki pasien. Gunakan pengikat kepala.
  • POSISI OBYEK :
    • Tidak ada rotasi pada kepala
    • Atur dagu sehingga OML tegak lurus kaset 
    • Immobilisasi kepala dengan pengikat kepala atau head support (penyangga kepala).
  • Central Ray & CP : pada glabella 
  • AP Skull : pararel OML 
  • AP reverse Caldwell : CR 15 derajat cephalad menuju OML 
  • AP Towne : CR 30 derajat cauda menuju OML
  • KRITERIA RADIOGRAPHIC (Struktur yang ditampakkan) : 
    • Keseluruhan kepala mencakup cranial dan tulang facial.
  • Position :
    • Tidak ada rotasi, yang ditunjukkan oleh jarak bagian lateral orbit yang simetris antara kanan dan kiri dengan bagian kepala lateral.
    • AP 0 derajat : petrous ridge superimposisi dengan superior orbital margin
    • AP dengan 15 derajat cephalad angle : petrous pyramid dan internal auditorius canal tampak di bagian bawah orbita sebesar ½ atau 1/3 . 
    • AP Towne dengan sudut 30 derajat caudad angle : petrous pyramid tampak dibagian bawah inferior orbital rim. Dorsum sella dan posterior clinoid tampak didalam foramen magnum
 LATERAL PROJECTION
  • Patology yang ditampakkan : Sama dengan proyeksi AP 
  • Faktor teknis : sda AP 
  • POSISI PASIEN : 
    • Bungkus rata tubuh dan limb pasien (seperti mummy). 
    • Pasien diposisikan semiprone , atur kepala berada pada pertengahan meja pemeriksaan
  • Posisi Obyek :
    • Rotasikan kepala agar true lateral dengan meletakkan spon atau handuk dibawah mandibula.
    • Letakkan pengganjal dibelakang kepala pasien untuk mencegah pergerakan kepala ke belakang.
    • Gunakan pengikat kepala.
    • Central Ray tegak lurus terhadap IR, atur pertengahan glabella dan occipital protuberance atau onion, 2 inchi (5 cm) diatas MAE. 
    • FFD : 100 cm
  • KRITERIA Radiografi :
    • Struktur yang ditampakkan ;Tampak keseluruhan cranium dan bagian atas cervical. 
    • POSISI : Tidak ada rotasi yang ditunjukkan dari superimposisi ramus mandibula, orbital roofs dan greater dan lesser wings sphenoid. Sella tursica dan clivus tampak dengan baik jika tidak ada rotasi.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah mampir. Silahkan berikan komentar anda. Salam.