Tuesday, February 16, 2010

Teknik Radiografi Pemeriksaan Usus Halus (Follow Through)

TINJAUAN TEORI
1. Anatomi Usus Halus

USUS HALUSUsus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara, saluran usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.


Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
  • Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
  • Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
  • Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
  • Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
  • Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
  • Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
  • Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
  • Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
  • Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
  • Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Adapun fungsi dari usus halus yakni menyerap (absorpsi) dan mencerna khime sari-sari makanan dari lambung.

2. Pemeriksaan Usus Halus dengan Media Kontras
Pemeriksaan usus halus dapat dilaksanakan sebagai lanjutan pemeriksaan lambung atau dimintakan sendiri.Dalam hal terakhir dapat dilaksanakan dengan memasukkan selang karet atau plastik sampai lewat pilorus dan baru kemudian dimasukkan suspensi barium sulfat.Pada umumnya dilakukan dengan kontras tunggal saja,karena membuat pemeriksaan dengan kontras ganda(DC) sulit bila diinginkan gambaran  kontras ganda (DC) untuk kseluruhan usus halua.Pemeriksaan usus halus dikenal dengan follow through,yaitu sebagai pemeriksaan yang terus dilanjutkan setelah pemeriksaan lambung.
Banyak berbagai cara untuk mengerjakan pemeriksaan follow through,salah satunya pasien diminta minum dua gelas penuh kontras barium sulfat(sama dengan yang dipakai untuk pemeriksaan lambung) sekaligus berturut-turut.Cara lain ialah meminta pasien minum sebagian dengan interval beberapa saat(menit) sampai akhirnya habis dua gelas itu.Dengan fluoroskopi sewaktu-wktu kemudian diikuti perjalanan barium sulfat dan dibutlah foto ikhtisar dari usus yang telah terisi kontras. Pemeriksaan berakhir bila ileum terminal telah dilewati dan kolon asendens mulai terisi.

PEMBAHASAN DAN HASIL

3. Teknik  Radiografi pada Pemeriksaan Usus Halus (follow through)
  • Proyeksi AP/PA
Persiapan Alat dan Bahan
  • Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
  • Baju Pasien
  • Gonad Shield
  • Kaset + film ukuran 30 x 40 cm
  • Grid
  • X-Ray marker
  • Tissue / Kertas pembersih
  • Bahan kontras Barium Sulfat
  • Air Masak
  • Sendok / Straw ( pipet )
Persiapan Pasien
  1. Mengubah pola makan penderita .Pasien hendaknya makan makanan yang rendah serat serat dan rendah lemak.
  2. Pasien diwajibkan puasa 2 hari sebelum pemeriksaan.
  3. Minum sebanyak-banyaknya.
  4. Pemberian Pencahar,berikan Pasien garam inggris. Ini bertujuan untuk membersihkan usus sehingga usus kosong.
  5. Beritahu juga pasien untuk tidak merokok dan banyak bicara
  • Posisi pasien
Supine atau Prone
  • Posisi Obyek
  1. Atur pasien agar MSP berada di pertengahan grid.
  2. Tidak ada rotasi pada pelvis.
  3. Tangan letakkan di samping tubuh.
  • Central Point : Lumbal ke-2 untuk pengambilan menit ke 30 Krista Illiaka untuk pengambilan foto terakhir
  • Central Ray : Vertikal/Tegak lurus terhadap kaset
  • FFD : 40 inchi/ 100 cm
  • Kaset : 30 X 40 (Dengan Grid)
Eksposi dilakukan pada saat pasien ekspirasi
Posisi 
Pada saat pengambilan foto dilakukan 3 kali pengambilan yaitu :
  1. Pada menit ke-15 setelah minum Barium
  2. Pada menit ke-30 setelah minum Barium
  3. Pada menit ke-60 setelah minum Barium
Hasil Barium
Struktur yang Ditampakkan
Pada proyeksi PA atau PA menunjukkan usus halus makin terisi Barium hingga klep Illiocecal. Ketika Barium sudah mencapai daerah illiocecal, Fluoroskopi boleh dilakukan dan dipersingkat untuk mendapatka gambar. Pemeriksaan biasanya selesai ketika Barium tampak pada daerah cecum, diperkirakan dalam waktu 2 jam untuk pasien dengan kondisi usus normal
Kriteria Gambar
  1. Seluruh Usus halus tampak pada gambar
  2. Gambar pertama menampakkan stomach
  3. Tampak marker waktu
  4. Tulang belakang terlihat pada gambar
  5. Tidak ada rotasi pada pasien
  6. Teknik eksposi dapat menunjukkan anatomi
  7. Pemeriksaan selesai ketika Barium memasuki daerah Caecum

PENUTUP
4.     Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan makalah ini antara lain :
  1. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Adapun fungsi dari usus halus yakni menyerap (absorpsi) dan mencerna khime sari-sari makanan dari lambung.
  2. Teknik  Radiografi pada Pemeriksaan Usus Halus (follow through) adalah Proyeksi AP/PA dengan menggunakan media kontras Barium Sulfat.

DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin, Drs. H., B.Ac. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC : Jakarta
http://www.posradiografer.com, 2007, Persiapan Pemeriksaan dengan Bahan Kontras,

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah mampir. Silahkan berikan komentar anda. Salam.